Klub Kalteng Putra FC berhasil merangkak ke kasta kompetisi sepak bola tertinggi Tanah Air, yaitu pada Liga 1 musim 2019 lalu. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu bangkitnya sepak bola Kalimantan Timur.
Stadion Tuah Pahoe sebagai markas utama pun semakin dibenahi agar layak menjadi lokasi pertandingan besar.
Sejarah Stadion : Diambil dari Nama Walikota Palangka Raya
Nama stadion ini diambil dari nama mantan Walikota Palangka Raya, yaitu Ir. Tuah Pahoe. Beliau menjabat pada periode 22 September 2003 sampai 29 Mei 2008. Stadion Tuah Pahoe berlokasi di Jalan Cilik Riwut KM 5, Palangkaraya, Kalimantan Timur.
Stadion ini dulunya bernama Stadion Tjilik Riwut. Renovasi telah dilakukan pemerintah daerah setempat, khususnya oleh Gubernur Sugianto Sabran yang dimulai pada 2019 lalu. Stadion ini pun semakin berkembang sehingga sudah menjadi stadion berstandar nasional.
Fungsi Stadion
Stadion ini merupakan homebase dari klub Kalteng Putra. Nah, menurut situs Olahraganesia saat stadion ini sedang direnovasi, dalam pertandingan kandang Liga 1 Kalteng Putra FC sempat meminjam beberapa stadion misalnya Stadion 17 Mei yang berada di Banjarmasin.
Di area sekitar luar stadion, Anda bisa melihat aneka penjual yang berdagang beraneka ragam macam barang dan kuliner.
Fasilitas Stadion
Stadion ini mengalami renovasi pada 2019 lalu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah. Dengan berbagai perbaikan yang dilakukan, kondisi stadion pun semakin cantik dan lebih hidup. Fasilitas dan sarana yang disediakan pun semakin berkualitas dan memadai.
Pada renovasi tersebut, rumput lapangan dan penerangan stadion diperbaiki. Hal tersebut agar pemain semakin nyaman dalam bertanding meskipun pertandingan malam hari. Untuk pembenahan lintasan lari menghabiskan anggaran mencapai Rp. 3 miliar. Perbaikan rumput lapangan memakan waktu sampai tiga bulan saat itu.
- Kapasitas penonton : 15.000
- Tersedia kolam renang
- Ruang ganti
- Toilet
Renovasi menghabiskan anggaran mencapai Rp. 12,5 miliar. Namun, untuk pembangunan dua tribun baru memang dibutuhkan anggaran tambahan sebesar Rp. 10 miliar.
Dalam lanjutan renovasi stadion pada 2020, akan dibenahi fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
- Lintasan lari
- Penambahan videotron
- Penambahan tribun penonton
Pembenahan masih terus dilakukan, dan rencananya stadion ini akan dibuat mirip dengan kualitas Stadion Patriot Gresik dan Stadion Gajayana Malang.
Data Stadion
Stadion yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah ini pernah dijadikan tempat untuk event besar, seperti :
- Maret 2012 diadakan Laga Persahabatan antara Timnas U-23 melawan klub Persepar Palangka Raya dengan skor akhir imbang 2-2
- Menjadi salah satu tempat berlangsungnya kompetisi Liga 1 untuk pertama kalinya di musim 2019. Laga perdana Kalteng Putra FC berlangsung pada 2 Agustus 2019 lalu saat menjamu sesama tim promosi, Semen Padang
- Tempat berlangsungnya babak putaran satu dan dua kompetisi Liga 1 2019
Stadion ini menjadi salah satu dari tiga stadion terkecil dalam pergelaran Liga 1 musim 2019 dengan kapasitas penonton hanya 5000 orang (dengan kursi). Dua stadion terkecil lainnya dalam kompetisi tersebut adalah :
- Stadion Marora yang berkapasitas 10.000 penonton dan berlokasi di Yapen, Papua
- Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sebagai markas dari Bhayangkara FC yang hanya berkapasitas 3.000 orang
Meskipun menjadi salah satu stadion dengan kapasitas terkecil dalam Liga 1, antusias penonton tidak bisa dihindari untuk menyaksikan laga tim kesayangan.
Lolos Verifikasi oleh PT LIB untuk Digunakan dalam Liga 1 Indonesia
Markas kebanggaan Kalteng Putra dinyatakan layak oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru) untuk dijadikan tempat berlangsungnya Liga 1. Hal tersebut tak lepas dari peran Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran yang banyak membantu agar stadion ini lolos verifikasi.
Hal tersebut menjadi angin segar dan pemacu semangat tim Kalteng Putra untuk mengarungi kompetisi selanjutnya, karena performa tim sempat dalam kondisi performa yang buruk dalam kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Pada pergelaran Liga 1 musim 2020, Kalteng Putra gagal ikut berkompetisi karena terdegradasi pada musim Liga 1 2019 lalu bersama Badak Lampung FC dan Semen Padang. Meskipun tidak lagi berpartisipasi pada musim 2020, renovasi stadion masih berlanjut.
Selama renovasi dilanjutkan tim harus mengikuti kompetisi Liga 2. Kalteng Putra FC memindahkan laga kandang ke Bantul, yang sebelumnya sempat meminjam Stadion Sultan Agung.
Renovasi berimbas pada performa Kalteng Putra yang kerap kali kehilangan poin karena bermain tanpa dukungan suporter. Padahal pada Liga 1 2019 kemarin sempat menduduki papan atas sebelum akhirnya berkutat di papan bawah dan terdegradasi.
Keberadaan Stadion Menjadi Titik Balik Semangat Laskar Isen Mulang
Lolosnya stadion ini untuk dijadikan tempat berlangsungnya Liga 1 tentu sangat menggembirakan Laskar Isen Mulang karena pada pertandingan sebelumnya menggunakan stadion lain.
Pada pergelaran Liga 1 2019, Kalteng Putra FC menemukan titik balik setelah menerima lima kekalahan beruntun. Hal tersebut tak lepas dari Stadion Tuah Pahoe yang akhirnya digunakan sebagai lokasi laga kandang.
Kalteng Putra pun berhasil meraih dua kemenangan atas Semen padang dan Arema dengan skor yang lumayan telak yaitu 4-2. Atmosfer di stadion ini memang memberikan aura positif untuk performa tim.
Seperti yang dikatakan pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, pemain pun jadi memiliki semangat yang luar biasa karena adanya dukungan suporter saat mereka bertanding. Dua kemenangan beruntun didapatkan Laskar Isen Mulang saat pertama kali menjadikan stadion ini sebagai kandang.
Meskipun saat itu tribun penonton stadion tidak terisi penuh, hal tersebut tidak menjadi masalah karena berapapun jumlah penonton yang hadir sudah bisa membakar semangat I Gede Sukadana dkk untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan.
Stadion yang juga akan dilakukan renovasi di Kalimantan Tengah adalah Stadion Sanaman Mantikei, dimana Kalteng Putra FC pun dipersilakan untuk melakukan latihan terbuka di stadion tersebut.
Berbagai perbaikan pun dilakukan seperti pemasangan rumput yang sesuai standar FIFA, pemasangan panggung permanen, dan karpet yang bisa ditutup dengan pluring untuk mengadakan konser musik tunggal.
Meskipun telah dilakukan perbaikan, masih ada PR yang harus dipenuhi stadion ini agar semakin layak bahkan bisa menjadi bertaraf internasional. Misalnya perlunya perbaikan sisi ruang ganti pemain, pagar pembatas, dan jumlah kursi penonton.
Harga Tiket Masuk Stadion
Harga tiket untuk menyaksikan pertandingan di stadion ini bervariasi, yaitu sebagai berikut :
- Tribun Timur : Rp. 50.000
- VIP Tribun Barat : Rp. 100.000
- Umum Barat : Rp. 75.000
- Parkir : Rp. 5000
Harga tiket masuk tersebut bisa berubah-ubah sewaktu-waktu dan bergantung jenis pertandingan.
Stadion Tuah Pahoe memang menjadi kebanggaan tidak hanya oleh Laskar Isen Mulang, melainkan masyarakat Kalimantan Tengah.
Para suporter pun sangat antusias untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangan sekaligus menjadi titik balik bangkitnya olahraga sepak bola di Provinsi Kalimantan Tengah.